Memberikan analisis dan opini atas sebuah artikel yang menyatakan sikap kesetiaan dan kebanggaan dalam berbahasa Indonesia.
Saat ini sikap kesetiaan dan kebanggan berbahasa Indonesia cenderung mulai menurun dalam penulisan sebuah karya tulis seperti buku, cerpen, maupun artikel. Oleh karena itu, saya akan mengutip sebuah artikel berita sebagai contoh, apakah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai cermin kesetiaan dan kebanggan berbahasa masih digunakan dalam penulisan? Berikut ini adalah sebuah artikel yang saya kutip dari situs berita online ternama negeri ini yaitu okezone :
BI Gandeng 21 Bank Atasi Penipuan Perbankan
Oleh : Gina Nur Maftuhah - Okezone
BANDUNG- Banyaknya tindakan kriminal di dunia perbankan membuat resah masyarakat. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan 21 perbankan nasional membentuk working group untuk mengatasi masalah ini.
Kepala Biro Halo BCA Wani Sabu menuturkan, di tahun ini, penipuan didominasi dengan metode konvensional seperti pemalsuan rekening dan card trapping. "Pemalsuan dengan metode card trapping, itu lebih dikenal di masyarakat dengan cara pemalsuan nomor call center kami," ungkap Wani yang juga salah seorang anggota working group BI di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2011).
Dia melanjutkan, di beberapa ATM, pelaku kejahatan biasa menggunakan lidi di mesin ATM sehingga kartu nasabah terjebak di dalam dan tidak bisa dikeluarkan. "Biasanya itu di ATM yang orang-orang sedang panik seperti di rumah sakit maupun pusat perbelanjaan. Jadi, ketika ada nomor call center palsu, mereka akan langsung menghubungi nomor yang tertera di ATM, di situlah nasabah akan kena jebakan karena biasanya mereka menyebut nomor PIN," lanjutnya.
Penipuan jenis ini, menurutnya sangat banyak terjadi. Pihak perbankan bersama kepolisian pun telah menangkap sindikat pelaku kajahatan lewat ATM ini. "Kami sudah menangkap itu, pelakunya dari Jawa Tengah. Ternyata dia punya banyak KTP sehingga bisa membuka rekening di banyak tempat dengan banyak nomor," tambahnya.
Selain itu, yang kini mulai marak juga metode penipuan lewat pesan singkat (SMS) yang menyatakan bahwa nasabah diharuskan mengirim sejumlah nominal rupiah ke sebuah nomor. "Itu iseng saja, penipu kirim ke ribuan nomor, di antaranya kan ada yang mau kirim uang untuk suatu keperluan. Ketika ada yang SMS nomor rekening, tanpa konfirmasi lagi si nasabah langsung kirim, ternyata penipuan," ujar dia.
Oleh karenanya, sejumlah 21 perbankan nasional bekerja sama dengan BI telah sepakat untuk membentuk working group guna memitigasi jumlah kejahatan di dunia perbankan."Kami ada by laws bersama BI, kami (perbankan) tidak mau tempat kami digunakan untuk tempat kejahatan," tandasnya. (mrt) (rhs)
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/09/25/457/506725/bi-gandeng-21-bank-atasi-penipuan-perbankan
Analisis.
Berdasarkan artikel di atas, saya akan mencoba menganalisis beberapa hal yang berkaitan dengan segi bahasa yaitu penggunaan bahasa serapan, penggunaan bahasa asing, dan pemilihan kata (diksi). Berikut ini sedikit analisis saya mengenai artikel berita di atas :
1) Penggunaan bahasa serapan.
Pada paragraf pertama terdapat kata kriminal yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu criminal (kejahatan), yang dalam bahasa Indonesia diartikan kejahatan. Selain itu, terdapat kata perbankan yang berasal dari kata bank yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Italia yaitu banca (tempat pertukaran uang), dan dipadukan dengan imbuhan per-an menjadi perbankan yang dalam bahasa Indonesia diartikan institusi atau lembaga keuangan yang berperan dalam perekonomian suatu Negara. Terdapat pula kata nasional yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu national, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata yang melambangkan suatu bangsa atau Negara.
Pada paragraf kedua terdapat kata didominasi yang berasal dari kata dominasi yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu domination (kuasa), dan dipadukan dengan awalan di- menjadi didominasi yang merupakan kata kerja pasif yang dalam bahasa Indonesia diartikan dikuasai. Selain itu, terdapat kata metode yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu method (tata kerja), yang dalam bahasa Indonesia diartikan tata kerja untuk mencapai suatu tujuan. Terdapat pula kata konvensional yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu conventional (kuno), yang dalam bahasa Indonesia diartikan kuno.
Pada paragraf kelima terdapat kata konfirmasi yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu confirmation (pengesahan), yang dalam bahasa Indonesia diartikan penguatan atau pengesahan.
Pada paragraf keenam terdapat kata memitigasi yang berasal dari kata mitigasi yang merupakan bahasa serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu mitigation (pencegahan), dan dipadukan dengan awalan me- menjadi memitigasi yang merupakan kata kerja aktif yang dalam bahasa Indonesia diartikan melakukan pencegahan atau penanggulangan.
2) Penggunaan bahasa asing.
Pada paragraf pertama terdapat penggunaan bahasa asing yaitu working group yang berasal dari bahasa Inggris, yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti suatu kelompok kerja.
Pada paragraf kedua terdapat penggunaan bahasa asing yaitu card trapping yang berasal dari bahasa Inggris, yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti suatu tindak kejahatan dengan cara memacetkan mesin ATM untuk menguras uang ATM. Selain itu, terdapat pula penggunaan bahasa asing yaitu call center yang berasal dari bahasa Inggris, yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti suatu sentralisasi yang mengelola telepon masuk dan keluar dari dan untuk pelanggan termasuk memberikan respon lewat surat, fax, email, dan korespondensi sebuah perusahaan dengan pelanggan.
Pada paragraf keenam terdapat penggunaan bahasa asing yaitu by laws yang berasal dari bahasa Inggris, yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti seperangkat peraturan internal atau kaidah yang dibuat oleh suatu instansi dan oleh karenanya hanya berlaku di instansi yang bersangkutan.
3) Pemilihan kata.
Pada paragraf kedua, penulis menggunakan kata menuturkan yang memiliki kesamaan arti dengan kata menceritakan. Disini terlihat bahwa penulis melakukan pemilihan kata yang sangat tepat karena kata menuturkan dinilai lebih baik digunakan untuk melengkapi kalimat tersebut.
Pada paragraf keempat, penulis menggunakan kata sindikat yang memiliki kesamaan arti dengan kata kelompok atau kumpulan. Disini terlihat bahwa penulis melakukan pemilihan kata yang sangat tepat karena kata sindikat dinilai lebih baik digunakan untuk melengkapi kalimat tersebut.
Pada paragraf kelima, penulis menggunakan kata marak yang memiliki kesamaan arti dengan kata banyak. Disini terlihat bahwa penulis melakukan pemilihan kata yang sangat tepat karena kata marak dinilai lebih baik digunakan untuk melengkapi kalimat tersebut.
Pada paragraf keenam, penulis menggunakan kata sepakat yang memiliki kesamaan arti dengan kata setuju. Disini terlihat bahwa penulis melakukan pemilihan kata yang sangat tepat karena kata sepakat dinilai lebih baik digunakan untuk melengkapi kalimat tersebut.
Opini.
Setelah saya melakukan analisis terhadap artikel berita tersebut, saya menilai artikel berita tersebut cukup mencerminkan sikap kesetiaan dan kebanggan dalam berbahasa Indonesia. Hal itu saya dasarkan pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan artikel berita tersebut, walaupun cukup banyak bahasa serapan yang digunakan. Ingat, bahasa serapan yang telah menjadi bahasa Indonesia dianggap memenuhi kriteria penulisan yang baik. Saya juga melihat bahwa penggunaan bahasa asing juga cukup dibatasi, hanya kata-kata tertentu saja yang digunakan yang dianggap lebih efektif untuk digunakan dalam penulisan artikel berita di atas. Dan pada akhirnya dapat dikatakan bahwa penulis (dalam hal ini adalah wartawan) telah berusaha memelihara dan mempertahankan kesetiaan dan kebanggaan dalam berbahasa Indonesia sebagai wujud kecintaan terhadap bangsa dan Negara Indonesia.