Sabtu, 20 Februari 2010

Cinta

Cinta itu masalah kesetiaan. Orang yang tak punya kesetiaan, tak pernah pantas untuk dicintai!

Lah, judulnya keren beneran Ndu?!

Iya, itu untuk memastikan saja bahwa tulisan ini dibuat dengan cinta, oleh seseorang yang sangat mengagumkan cinta, yang selalu diberkahi cinta.

Kok nulisnya sampe bawa kata mutiara tentang kesetiaan begitu? Emang lagi dikhianati ya?

Yee … Gak mesti dikhianati baru mau bicara tentang kesetiaan. Cinta itu sebuah kata yang indah, bahkan salah seorang teman di Fesbuk sampe menyandingkannya dengan nama-nya, yang katanya juga indah. Keindahan mesti didampingkan dengan keindahan, kalau ia disandingkan dengan ketidakindahan, yang nampak justru diskrimiasi dan jurang. Huah?!

Pasalnya juga, salah seorang teman mengaku telah beberapa kali dikhianati oleh pasangannya. Kenapa bisa begitu ya? Pasti ada yang salah. Bisa jadi tentang standar kriteria calon pasangan, yang ternyata di kemudian hari ditemukan belang dan kekurangannya. Akhirnya, mesti mencari orang lain yang lebih ‘pas’. Lha wong kata sebuah artikel di komputer saya :

Cinta Itu Sama Seperti Orang yang Menunggu Bis…

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan kamu bilang, “Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh.” Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah..” Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja. Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, “Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku”. Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi. Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Tapi sepanjang itu, kata setia mestinya tetap dilengketkan. Artinya, jangan pernah menyekutukan satu cinta dengan cinta yang lain.

Oooh… Biasanya yang gak setia tu kan Playboy/ Playgirl. Kata sepupu guwe, playboy tu romantis gitu, dan beruntunglah orang yang mendapatkannya! Bener begitu?

Aih .. yang ngomong gitu pasti playboy kan? Ya iyalah, dia membela diri. Playboy dan kesetiaan adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Bisa jadi playboy memang romantis, tapi ia tak pantas untuk dicintai. Di hadapan kita ia mencintai, tapi di belakang kita, ia mencari orang lain. Bukankah Tuhan juga akan cemburu jika ada hamba-Nya yang mencintai-Nya sekaligus mencintai musuh-Nya? Saya misalkan dengan contoh, Tuhan saja akan cemburu jika ada hamba-Nya yang menyembah-Nya tiap hari, tapi juga bermaksiat pada-Nya saban habis berdoa. Hayoo … Ya to?!

Romantis memang sedikit perlu kawan, tapi itu bukan utama. Cinta kadang tak perlu dikatakan. Beberapa orang telah membuktikannya. Kadang juga cinta perlu dikatakan. Beberapa orang juga telah membuktikannya. So, mesti adil berada di antara dua-duanya.

Sekali lagi, playboy dan kesetiaan adalah dua hal yang tak pernah bisa disandingkan.

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. MANUSIA

Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimilki oleh manusia (illmu kimia), dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingi mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.

1. Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :

a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak dari luar, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.

b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.

c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampua mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

d. Nafsu, yaitu dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius).

b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

B. HAKEKAT MANUSIA

1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.

a) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.

b) Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.

c) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.

d) Perasaa diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.

e) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat.

f) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

3. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi

4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemempuan bekerja dan berkarya.

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Francis L. K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

Bagan mengenai psiko-sosiagram manusia, yaitu :

Konsep Freud

7. Daerah tak sadar

6. Daerah subsadar

5. Kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious)

Konsep manusia

berjiwa selaras

4. Kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious)

3. Lingkungan hubungan karib

2. Lingkungan hubungan berguna

1. Lingkungan hubungan jauh

0. Dunia luar

Perbedaan kontras antara kedua konsep Kebudayaan Timur dan Kebudayaan Barat, yaitu biasanya Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan Kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna), dan individualisme.

D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayahyang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidup di dalam lingkungannya.”

Pengertian kebudayaan dari beberapa ahli, yaitu:

1. E.B.Taylor (1871)

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi

Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

3. Sutan Takdir Alisyahbana

Kebudayaan adalh manifestasi dari cara berpikir.

4. Koentjaraningrat

Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

5. A.L Krober dan C.Kluckhon

Kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

6. C.A. Van Peursen

Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam.

7. Kroeber dan Kluckhon

Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompo-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.

Secara praktis, kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan dapat terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu :

1. Sistem Ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, dan peraturan hukum.

2. Sistem Sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat.

3. Sistem Teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.

E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Melville J. Herkovits mengatakan bahwa hanya ada empat unsure dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.

C. Kluckhon (Universal Categories of Culture) mengemukakan bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)

Merupakan produk manusia sebagai homo religius.

2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan

Merupakan produk manusia sebagai homo socius.

3. Sistem Pengetahuan

Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi

Merupakan produk manusia sebagai homo economicus.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan

Merupakan produk manusia sebagai homo faber.

6. Bahasa

Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.

7. Kesenian

Merupakan produk manusia sebagai homo aesteticus.

F. WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia

Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

2. Kompleks aktivitas

Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.

3. Wujud sebagai benda

Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA

Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

1. Hakekat hidup manusia (MH)

2. Hakekat karya manusia (MK)

3. Hakekat waktu manusia (WM)

4. Hakekat alam manusia (MA)

5. Hakekat hubungan manusia (MN)

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.

Terjadinya gerak atau perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.

2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lenih cepat.

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalalnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.

I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya meerupaka satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setalah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampa bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.

Dari sisi lain, hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnyasaling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksetrnalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

1 TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

A. PENDAHULUAN

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang di hadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan kelak memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada ujmumnya dan dapat menimbulkan minat untuk mendalaminya lebih lanjut, sehingga mahasiswa diharapkan dapat turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatifitas yang mereka miliki. Setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memperlihatkan :

  1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa yang sedang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya serta mampu menelaah apa yang dikerjakannya sendiri.
  2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya memahami hubungan nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari.
  3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
  4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasa sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :

  1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
  2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran system nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
  3. Kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi positifnya, juga memiliki segi negatif. Akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM

Ilmu Budaya Dasar termasuk salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU). Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :

1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tndakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.

2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.

3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik social, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.

4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta didalam pelestariannya.

C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar, ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

  1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)

Ilmu-ilmu alamiah bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.

  1. Ilmu-ilmu Sosial (social science)

Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.

  1. Pengetahuan Budaya (the humanities)

Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.

D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

lmu Budaya Dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

Dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yaitu :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yanf satu atau universal, akan tetapi yang beranekaragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.

Manusia menempati posisi sentral sebagai objek pengkajian dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :

· Manusia dan cinta kasih

· Manusia dan keindahan

· Manusia dan penderitaan

· Manusia dan keadilan

· Manusia dan pandangan hidup

· Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian

· Manusia dan kegelisahan

· Manusia dan harapan

Selasa, 09 Februari 2010

Kasih Anak Sepanjang Galah, Kasih Ibu Sepanjang Masa

Kasih Anak Sepanjang Galah, Kasih Ibu Sepanjang Masa

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi sepeda motornya. Sebagai balasannya, kau pakai motornya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon non stop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus di hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh di pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Darimana saja seharian ini?”. Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah, Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”

Saat kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya, “Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam hatimu bagaikan palu godam!

Jika beliau masih ada, jangan lupa memberikan kasih sayangmu, lebih dari yang pernah kau berikan selama ini. Dan jika beliau telah tiada, ingatlah kasing sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat kepadamu.

Assalamualaikum Wr.Wb...Welcome to My Zone^^