Jumat, 23 Maret 2012

Prospek Perkembangan Android Di Indonesia (Tulisan 5)

Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Dalam usaha mengembangkan Android, pada tahun 2007 dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari beberapa perusahaan, yaitu Texas Instruments, Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, QualComm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, dan T-Mobile dengan tujuan untuk mengembangkan standar terbuka untuk perangkat mobile. Pada tanggal 9 desember 2008, diumumkan bahwa 14 anggota baru akan bergabung untuk proyek Android, yaitu PacketVideo, ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc.

Handset berbasis Android pertama kali masuk Indonesia sekitar dua tahun yang lalu dengan harga yang relatif mahal dan produknya juga masih langka. Saat ini keadaannya sudah berbalik 180 derajat. Baik vendor lokal maupun luar telah berani memasarkan berbagai macam handset berbasis Android dengan harga dan jenis yang bervariasi, mulai dari yang low end (dibawah Rp 1 juta) hingga yang high end (diatas Rp 5 juta). Saat ini, handset Android yang beredar di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari Android versi 1.1, Android versi 1.5 (Cupcake), Android versi 1.6 (Donut), Android versi 2.0/2.1 (Éclair), Android versi 2.2 (Froyo), Android versi 2.3 (Gingerbread), Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) dan yang teranyar Android versi 4.0 (Ice Cream). Namun, fenomena yang paling jelas terlihat sekarang ini adalah handset Android yang berharga murah dengan kualitas yang baik. Dengan beredarnya handset murah berbasis Android maka semakin banyak konsumen kelas menengah ke bawah yang memiliki kesempatan untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disediakan oleh Android.

Handset Android dengan semua daya tariknya itu sangat berpotensi ‘menggusur’ pasar telepon selular yang telah mapan di Indonesia. Tidak mustahil bila dalam waktu dekat, Android akan menjadi handset ‘penguasa’ di Indonesia. Hal ini tentu saja membuka peluang baru bagi para pengembang aplikasi mobile yang ingin menargetkan penjualan aplikasi kepada pasar lokal. Ditambah dengan dukungan sistem pembayaran aplikasi berbayar serta berbagai jenis jasa mobile advertising yang tersedia, para pengembang aplikasi mempunyai banyak pilihan untuk menjual aplikasi Android yang mereka kembangkan. Kesempatan untuk menghasilkan pemasukan dari mengembangkan aplikasi Android pun semakin terbuka lebar bagi para pengembang lokal. Salah satu kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan untuk menjual dan memperkenalkan karya mereka ke dunia luar adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi. Dengan mengikuti kompetisi, para pengembang aplikasi Android lokal bisa memanfaatkan momentum untuk membuat dan memasarkan aplikasi mereka ke pasar yang lebih luas. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan, kerja keras, dan kreatifitas, sehingga momentum ini bisa dioptimalkan demi kemajuan industri digital Indonesia. Dengan realita seperti ini, tidak berlebihan jika kita mengatakan prospek perkembangan Android di Indonesia sangat luar biasa.


Rendang, Kuliner Asli Indonesia Yang Mendunia (Tulisan 4)

Bila berbicara kuliner saat ini, siapa yang tidak mengenal rendang? Nama masakan asli Padang, Sumatra Barat (Indonesia) ini telah tersohor di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara. Tidak heran, mengingat cita rasa rendang yang sangat khas dan lezat. Kelezatan rendang berasal dari bumbu dan cara pengolahannya yang khas. Selain itu, rendang juga memiliki keistimewaan dari sisi historisnya.


Rendang merupakan masakan olahan asli masyarakat Sumatra Barat yang terdiri dari empat bahan pokok, yaitu daging sapi, kelapa, cabai dan aneka bumbu. Untuk memasak rendang, kita harus menggunakan santan dari buah kelapa yang tua karena mengandung lebih banyak lemak agar diperoleh rasa yang lebih gurih. Memasak rendang juga tidak bisa sembarangan, rendang harus dimasak selama kurang lebih enam jam dengan proses pengadukan santan yang dilakukan secara terus-menerus agar bumbu meresap sempurna sehingga diperoleh cita rasa yang khas dan lezat. Keistimewaan lainnya, rendang merupakan masakan yang mampu bertahan 1-2 bulan tanpa berubah rasa dan aroma. Uniknya, semakin lama dan sering dihangatkan rasa rendang justru akan semakin nikmat. Sungguh luar biasa bukan?

Seiring dengan perkembangannya, rendang tidak hanya populer di Indonesia tapi mulai merambah dunia mancanegara. Rendang telah menyebar ke benua Amerika dan Eropa, orang Amerika dan Eropa menyukai global taste rendang yang dinilai memiliki komposisi cita rasa yang sempurna. Pada tanggal 14-15 januari 2012 yang lalu telah diselenggarakan sebuah pameran travel terbesar di Amerika yang bertajuk “LA Travel & Adventure Show”. Dalam acara itu, rendang dinobatkan sebagai “The Most Balanced Food” oleh pihak panitia penyelenggara berdasarkan penilaian bahwa rendang merupakan makanan yang paling enak dengan komposisi dan cita rasa yang lengkap. Sebelumnya rendang juga telah menduduki peringkat pertama dalam World’s 50 Delicious Food versi CNN International. Melihat fakta tersebut, saat ini Menbudpar Indonesia melalui UNESCO tengah berupaya mempatenkan rendang sebagai salah satu warisan kebudayaan asli Indonesia. Maka sudah seharusnya kita bangga menjadi warga Negara Indonesia yang memiliki rendang sebagai kuliner andalan yang telah mendunia.


Minggu, 04 Maret 2012

Arti Pentingnya Hard Skill Dalam Kehidupan (Tulisan 3)

Pada tulisan sebelumnya, kita telah membahas arti pentingnya soft skill dalam kehidupan. Meskipun soft skill lebih dominan dalam mempengaruhi kesuksesan seseorang, hard skill juga memilki peranan yang penting dalam kehidupan. Kita akan mengupas lebih banyak mengenai hard skill dalam tulisan ini.

Hard skill merupakan keterampilan dalam penguasaan ilmu pengetahuan atau akademis, teknologi, dan keterampilan teknis lainnya yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Hard skill cenderung lebih berorientasi dalam pengembangan intelligence quotient (IQ), sedangkan soft skill berorientasi dalam pengembangan emotional quotient (EQ). Selama ini sistem pendidikan di Indonesia memberikan porsi yang lebih besar dalam pengembangan hard skill, ini dapat dilihat dari sistem penilaian di berbagai jenjang pendidikan yang masih berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi pengajar terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran. Sangat penting untuk mengembangkan hard skill, karena kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan dengan baik dan benar sangat tergantung dari hard skill yang dia miliki. Seseorang tidak mungkin dapat membuat suatu alat yang berguna jika dia tidak mengetahui cara pembuatan, tujuan dan manfaat alat tersebut. Dalam dunia kerja, saat ingin melamar pekerjaan, calon karyawan perlu untuk mempersiapkan dirinya dengan mengembangkan hard skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan kemudian diimbangi dengan soft skill sebagai landasan dalam melakukan pekerjaan.

Tidaklah tepat jika kita hanya mengandalkan salah satu dari hard skill atau soft skill saja. Karena, idealnya hard skill yang menekankan pada aspek kognitif dan teknis keilmuan tertentu harus dilengkapi dengan soft skill yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja seseorang. Kolaborasi antara hard skill dan soft skill akan menghasilkan kehidupan yang lebih baik.

Arti Pentingnya Soft Skill Dalam Kehidupan (Tulisan 2)

Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang. Dengan keterampilan yang mumpuni seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Secara umum, keterampilan manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu keterampilan teknis (hard skill) dan keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Dalam tulisan ini, akan lebih ditekankan pembahasan mengenai soft skill.

Soft skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi). Soft skill mumpuni mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara hard skill dan soft skill untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill dianggap sudah tidak efektif, percuma saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard skill yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik.

Perlu untuk diketahui bahwa soft skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skill, yang paling terkenal adalah learning by doing. Mengikuti berbagai pelatihan dan seminar juga dapat meningkatkan soft skill. Namun, diluar itu semua, ada satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan soft skill yaitu dengan lebih sering berinteraksi dan beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya soft skill dalam kehidupan kita, maka marilah kita tingkatkan soft skill demi kehidupan yang lebih baik.

Kiat Esemka, Cikal Bakal Mobil Nasional (Tulisan 1)

Selama ini Indonesia menjadi Negara yang hanya masuk dalam kategori ‘pengguna’ dalam industri otomotif dunia. Mulai dari jajaran wakil rakyat, elit politik, pengusaha, sampai masyarakat kelas menengah ke atas menggunakan mobil buatan luar. Bahkan khusus untuk para wakil rakyat, pemenuhan kebutuhan mobil mewah sebagai alat transportasi sampai membebani anggaran Negara. Mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal Negara kita ini memiliki kekayaan alam yang melimpah dan SDM yang super unggul. Tidak sedikit anak-anak Indonesia yang memiliki tingkat kecerdasan setara Einstein dengan IQ rata-rata di atas 150, ditambah fakta bahwa banyak putra-putri terbaik Indonesia berada di pusat sains dan teknologi terunggul di dunia. Ternyata SDA & SDM yang mumpuni belum cukup bagi Indonesia untuk bersaing dalam industri otomotif dunia, keterbatasan fasilitas dalam memproduksi komponen inti serta suku cadang lainnya dianggap masih menjadi faktor penghambat. Namun, saat ini industri otomotif di Indonesia tengah menggeliat seiring lahirnya calon mobil nasional Kiat Esemka.

Mobil Kiat Esemka merupakan mobil nasional yang dibuat oleh para siswa SMK Surakarta. Nama Kiat Esemka merupakan gabungan nama Sukiyat (biasa dipanggil Kiat) dan SMK yang ditulis dengan Esemka. Sukiyat adalah pemilik ide, sedangkan siswa SMK menjadi perakitnya. Mobil Kiat Esemka memiliki kualitas tidak kalah dengan mobil produksi pabrik. Mobil ini telah melalui proses test drive dengan jarak Jakarta-Surabaya. Bahan bakarnya premium dengan perbandingan 1 liter : 12 kilometer, sedangkan isi silinder 1.500 cc. Untuk harga, Kiat Esemka jauh lebih terjangkau jika dibanding mobil keluaran pabrik. Satu unit Kiat Esemka hanya dibanderol Rp 95 juta. Demam mobil Kiat Esemka mulai menyebar ketika Walikota Solo Joko Widodo menggunakan mobil ini sebagai kendaraan dinasnya, setelah itu berbagai pemberitaan dari media massa ikut mempromosikan calon mobil nasional ini. Saat ini mobil Kiat Esemka sedang menjalani serangkain tes uji kelayakan sebagai syarat untuk penggunaan secara resmi dan produksi massal. Jika telah lolos tes uji kelayakan dan beberapa protokoler, maka mobil Kiat Esemka dapat diproduksi secara massal. Dan ini merupakan awal yang baik bagi perkembangan industri otomotif di Indonesia untuk ke depannya.

Kemunculan mobil Kiat Esemka seolah menjadi titik balik bagi perkembangan industri otomotif Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia juga mampu memproduksi mobil nasional dengan kualitas yang tidak kalah dengan mobil produksi luar. Peristiwa ini sekaligus telah menghapus anggapan miring selama ini, bahwa Indonesia masih belum mampu untuk memproduksi sendiri mobil nasionalnya. Kini, yang kita harapkan bersama adalah keseriusan pemerintah dalam menindak lanjuti semua hasil karya putra-putri bangsa. Karena masyarakat Indonesia sudah sangat rindu untuk menggunakan mobil nasional yang murni hasil karya anak bangsa. Semoga Indonesia dapat merealisasikannya dan kelak mampu bersaing di industri otomotif dunia.

Assalamualaikum Wr.Wb...Welcome to My Zone^^