Sabtu, 20 Februari 2010

Cinta

Cinta itu masalah kesetiaan. Orang yang tak punya kesetiaan, tak pernah pantas untuk dicintai!

Lah, judulnya keren beneran Ndu?!

Iya, itu untuk memastikan saja bahwa tulisan ini dibuat dengan cinta, oleh seseorang yang sangat mengagumkan cinta, yang selalu diberkahi cinta.

Kok nulisnya sampe bawa kata mutiara tentang kesetiaan begitu? Emang lagi dikhianati ya?

Yee … Gak mesti dikhianati baru mau bicara tentang kesetiaan. Cinta itu sebuah kata yang indah, bahkan salah seorang teman di Fesbuk sampe menyandingkannya dengan nama-nya, yang katanya juga indah. Keindahan mesti didampingkan dengan keindahan, kalau ia disandingkan dengan ketidakindahan, yang nampak justru diskrimiasi dan jurang. Huah?!

Pasalnya juga, salah seorang teman mengaku telah beberapa kali dikhianati oleh pasangannya. Kenapa bisa begitu ya? Pasti ada yang salah. Bisa jadi tentang standar kriteria calon pasangan, yang ternyata di kemudian hari ditemukan belang dan kekurangannya. Akhirnya, mesti mencari orang lain yang lebih ‘pas’. Lha wong kata sebuah artikel di komputer saya :

Cinta Itu Sama Seperti Orang yang Menunggu Bis…

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan kamu bilang, “Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh.” Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah..” Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja. Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, “Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku”. Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi. Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Tapi sepanjang itu, kata setia mestinya tetap dilengketkan. Artinya, jangan pernah menyekutukan satu cinta dengan cinta yang lain.

Oooh… Biasanya yang gak setia tu kan Playboy/ Playgirl. Kata sepupu guwe, playboy tu romantis gitu, dan beruntunglah orang yang mendapatkannya! Bener begitu?

Aih .. yang ngomong gitu pasti playboy kan? Ya iyalah, dia membela diri. Playboy dan kesetiaan adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Bisa jadi playboy memang romantis, tapi ia tak pantas untuk dicintai. Di hadapan kita ia mencintai, tapi di belakang kita, ia mencari orang lain. Bukankah Tuhan juga akan cemburu jika ada hamba-Nya yang mencintai-Nya sekaligus mencintai musuh-Nya? Saya misalkan dengan contoh, Tuhan saja akan cemburu jika ada hamba-Nya yang menyembah-Nya tiap hari, tapi juga bermaksiat pada-Nya saban habis berdoa. Hayoo … Ya to?!

Romantis memang sedikit perlu kawan, tapi itu bukan utama. Cinta kadang tak perlu dikatakan. Beberapa orang telah membuktikannya. Kadang juga cinta perlu dikatakan. Beberapa orang juga telah membuktikannya. So, mesti adil berada di antara dua-duanya.

Sekali lagi, playboy dan kesetiaan adalah dua hal yang tak pernah bisa disandingkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr.Wb...Welcome to My Zone^^