Laporan Buku
Judul Buku : Bumi Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Author Publishing
Tahun Terbit : Maret 2010
Tebal Buku : 546 Halaman
Genre : Religi
1)
Pendahuluan
Penulis
memilih novel ‘Bumi Cinta’ untuk dijadikan tugas laporan buku, karena novel ini
merupakan jenis novel pembangun jiwa. Novel ini menyajikan sebuah kisah religi dengan
berbagai konflik yang banyak memberikan pelajaran hidup dan pesan moral kepada
para pembaca. Selain itu, penggunaan tata bahasa yang indah kian menambah
pesona novel ini.
2)
Ringkasan Buku
Novel
ini mengisahkan tentang kehidupan pemuda Indonesia yang bernama Muhammad Ayyas,
mahasiswa jebolan Universitas Islam Madinah yang tengah menyelesaikan master
sejarah S2 di Delhi (India). Cerita bermula saat Muhammad Ayyas menerima tugas
penelitian untuk tesisnya mengenai kehidupan umat Islam di Rusia pada masa
pemerintahan Stallin, hal ini dirasa sangat berat bagi Ayyas. Maklum saja,
Ayyas yang sebelumnya berkuliah di Madinah, selama ini hidup di Negara yang sangat
kondusif bagi keimanannya, namun kali ini ia akan dihadapkan pada kenyataan
bahwa Negara tempat ia akan melakukan penelitian merupakan negeri yang paling
menjunjung tinggi free sex dan
kebebasan tak bertuhan.
Setibanya
di bandara Sheremetyevo (Rusia), Ayyas dijemput oleh Devid, seorang kawan
lamanya yang membantu Ayyas mencari apartemen. Apartemen tua tersebut berada di
Smolenskaya, yang dibangun pada zaman pemerintahan Stallin, dan tepat
berhadapan dengan The White House Residence. Sayangnya, meskipun memiliki kamar
tidur sendiri dalam apartemen tersebut, Ayyas harus berbagi ruang tamu, dapur
dan kamar mandi dengan dua orang wanita Rusia yang cantik jelita, Linor dan
Yelena. Linor adalah seorang agen Mossad (zionis dan mafia Israel) yang
menyamar menjadi seorang jurnalis, sedangkan Yelena adalah seorang atheis yang
berprofesi sebagai pelacur kelas atas. Ternyata godaan tidak hanya datang dari
dua wanita di apartemennya, tapi juga dari dosen pembimbing pengganti yang
bernama Anastasia Palazzo, seorang doktor muda berparas cantik dan cerdas yang
juga penganut Kristen ortodoks yang sangat taat.
Selama
tinggal di sana, Ayyas mengalami godaan yang luar biasa besar. Layaknya kisah
nabi Yusuf, Ayyas pernah marah dengan kelancangan Linor yang menyusup masuk ke
kamarnya dan menggodanya untuk melakukan perbuatan zina. Selepas kejadian itu,
Ayyas menangis sejadi-jadinya dalam doa taubatnya di atas sajadah. Parahnya
godaan lain pun datang dari Yelena dan Anastasia yang juga nyaris menceburkan
Ayyas dalam kenistaan dosa. Air mata Ayyas pun seolah tak pernah berhenti
menetes selama menjalani hari-hari di Rusia. Setiap malam ia berdoa pada Allah
SWT dan mulai membangun kekuatan imannya lebih kuat lagi.
Saat
kesempatan datang, Ayyas segera angkat kaki dari apartemen tersebut dan pindah
ke apartemen salah seorang guru yang mengajar di sekolah KBRI. Namun cobaan
tidak kunjung berhenti, Linor menyiapkan rencana busuk untuk Ayyas, yaitu
merekayasa seolah-olah Ayyas lah pelaku pengeboman di Metropole Hotel dengan
cara meletakkan bahan bom dalam ransel di kamar Ayyas. Sontak saja, Ayyas
dituduh sebagai anggota teroris yang melakukan tindak pengeboman di Metropole
Hotel. Tetapi Ayyas berhasil terbebas dari fitnah dan segala tuduhan tersebut
berkat dukungan Anastasia, KBRI dan semua rekannya yang ada di Rusia. Usai
kejadian pengeboman Metropole Hotel tersebut, banyak yang berubah dari diri
Yelena dan Linor. Yelena dapat keluar dari kehidupan kelamnya dan kembali
mempercayai adanya Tuhan, sementara Linor akhirnya bertaubat dan memeluk Islam.
Namun, kisah ini berakhir dengan cara yang tragis saat Linor ditembak oleh agen
Mossad sesaat setelah masuk Islam. Tidak diketahui apakah Linor mati atau
hidup dalam perjalanan ke rumah sakit.
3)
Komentar Penulis
Novel
ini benar-benar layak disebut sebagai novel pembangun jiwa, karena telah
memberikan banyak pesan moral bagi para pembaca. Novel yang dikemas dengan gaya
bahasa yang sangat indah, lugas dan mengalir ini telah berhasil membawa para
pembacanya seolah-olah ikut larut dalam kejadian yang dikisahkan. Terdapat
sedikit kekurangan atau lebih tepatnya ganjalan pada novel ini yaitu akhir
kisahnya yang dibuat cenderung menggantung. Namun hal itu justru membuat para
pembaca penasaran dan berharap ada kelanjutan dari novel ini.
4)
Kesimpulan
Dengan
membaca novel ‘Bumi Cinta’ ini, pembaca akan mendapat banyak pelajaran hidup
dan pesan moral. Tokoh Ayyas yang berjuang mempertahankan keimanan dan
kehormatannya dari godaan kehidupan di negeri yang menjunjung tinggi free sex dan kebebasan tak bertuhan membuat
kita berpikir bahwa menjaga keimanan bukanlah perkara mudah, apalagi di Negara
Rusia. Iman bagaikan sebuah fondasi bangunan yang harus benar-benar kokoh, kuat
dan terjaga. Tetapi sekuat apapun fondasi itu, akan hancur
jika setiap hari diserang dan tidak dipelihara. Tidak berbeda dengan keimanan seseorang, jika setiap hari digoda
apalagi dengan lingkungan yang tidak mendukung maka bukan hal yang
mustahil keimanan itu akan luntur. Oleh
karena itu, kita harus selalu meningkatkan kualitas keimanan kita dimanapun
kita berada dengan cara senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti
yang dilakukan Ayyas saat menahan godaan dari Linor, Yelena dan Anastasia.
Selain itu, kesabaran Ayyas dalam menghadapi berbagai cobaan hidup juga patut
kita teladani. Karena sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang
bersabar dalam menghadapi cobaan dari-Nya.