Pandu's Zone
Minggu, 03 Juni 2012
Tugas 4 (Bahasa Indonesia 2)
Minggu, 13 Mei 2012
Fenomena Tomcat Yang Meresahkan Masyarakat (Tulisan 8)
Menyikapi Kenaikan Harga BBM (Tulisan 7)
Dampak Sosial Yang Ditimbulkan Oleh Jejaring Sosial (Tulisan 6)
- Memperluas pergaulan, karena mudah berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh dunia.
- Dapat digunakan sebagai media promosi yang efektif dalam bisnis.
- Penyebaran informasi dapat dimaksimalkan.
- Dapat menyebabkan kecanduan situs jejaring sosial, hal ini membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Akibat tindak mengisolasikan diri ini adalah dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respon kekebalan, level hormon tidak stabil dan merusak performa mental.
- Seseorang yang menghabiskan waktu terlalu lama di depan layar computer cenderung jarang berolahraga sehingga dapat mengakibatkan kondisi fisik yang menurun, bahkan obesitas.
- Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
- Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.
Jumat, 23 Maret 2012
Prospek Perkembangan Android Di Indonesia (Tulisan 5)
Handset berbasis Android pertama kali masuk Indonesia sekitar dua tahun yang lalu dengan harga yang relatif mahal dan produknya juga masih langka. Saat ini keadaannya sudah berbalik 180 derajat. Baik vendor lokal maupun luar telah berani memasarkan berbagai macam handset berbasis Android dengan harga dan jenis yang bervariasi, mulai dari yang low end (dibawah Rp 1 juta) hingga yang high end (diatas Rp 5 juta). Saat ini, handset Android yang beredar di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari Android versi 1.1, Android versi 1.5 (Cupcake), Android versi 1.6 (Donut), Android versi 2.0/2.1 (Éclair), Android versi 2.2 (Froyo), Android versi 2.3 (Gingerbread), Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) dan yang teranyar Android versi 4.0 (Ice Cream). Namun, fenomena yang paling jelas terlihat sekarang ini adalah handset Android yang berharga murah dengan kualitas yang baik. Dengan beredarnya handset murah berbasis Android maka semakin banyak konsumen kelas menengah ke bawah yang memiliki kesempatan untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disediakan oleh Android.
Handset Android dengan semua daya tariknya itu sangat berpotensi ‘menggusur’ pasar telepon selular yang telah mapan di Indonesia. Tidak mustahil bila dalam waktu dekat, Android akan menjadi handset ‘penguasa’ di Indonesia. Hal ini tentu saja membuka peluang baru bagi para pengembang aplikasi mobile yang ingin menargetkan penjualan aplikasi kepada pasar lokal. Ditambah dengan dukungan sistem pembayaran aplikasi berbayar serta berbagai jenis jasa mobile advertising yang tersedia, para pengembang aplikasi mempunyai banyak pilihan untuk menjual aplikasi Android yang mereka kembangkan. Kesempatan untuk menghasilkan pemasukan dari mengembangkan aplikasi Android pun semakin terbuka lebar bagi para pengembang lokal. Salah satu kesempatan baik yang bisa dimanfaatkan untuk menjual dan memperkenalkan karya mereka ke dunia luar adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi. Dengan mengikuti kompetisi, para pengembang aplikasi Android lokal bisa memanfaatkan momentum untuk membuat dan memasarkan aplikasi mereka ke pasar yang lebih luas. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan, kerja keras, dan kreatifitas, sehingga momentum ini bisa dioptimalkan demi kemajuan industri digital Indonesia. Dengan realita seperti ini, tidak berlebihan jika kita mengatakan prospek perkembangan Android di Indonesia sangat luar biasa.
Rendang, Kuliner Asli Indonesia Yang Mendunia (Tulisan 4)
Rendang merupakan masakan olahan asli masyarakat Sumatra Barat yang terdiri dari empat bahan pokok, yaitu daging sapi, kelapa, cabai dan aneka bumbu. Untuk memasak rendang, kita harus menggunakan santan dari buah kelapa yang tua karena mengandung lebih banyak lemak agar diperoleh rasa yang lebih gurih. Memasak rendang juga tidak bisa sembarangan, rendang harus dimasak selama kurang lebih enam jam dengan proses pengadukan santan yang dilakukan secara terus-menerus agar bumbu meresap sempurna sehingga diperoleh cita rasa yang khas dan lezat. Keistimewaan lainnya, rendang merupakan masakan yang mampu bertahan 1-2 bulan tanpa berubah rasa dan aroma. Uniknya, semakin lama dan sering dihangatkan rasa rendang justru akan semakin nikmat. Sungguh luar biasa bukan?
Seiring dengan perkembangannya, rendang tidak hanya populer di Indonesia tapi mulai merambah dunia mancanegara. Rendang telah menyebar ke benua Amerika dan Eropa, orang Amerika dan Eropa menyukai global taste rendang yang dinilai memiliki komposisi cita rasa yang sempurna. Pada tanggal 14-15 januari 2012 yang lalu telah diselenggarakan sebuah pameran travel terbesar di Amerika yang bertajuk “LA Travel & Adventure Show”. Dalam acara itu, rendang dinobatkan sebagai “The Most Balanced Food” oleh pihak panitia penyelenggara berdasarkan penilaian bahwa rendang merupakan makanan yang paling enak dengan komposisi dan cita rasa yang lengkap. Sebelumnya rendang juga telah menduduki peringkat pertama dalam World’s 50 Delicious Food versi CNN International. Melihat fakta tersebut, saat ini Menbudpar Indonesia melalui UNESCO tengah berupaya mempatenkan rendang sebagai salah satu warisan kebudayaan asli Indonesia. Maka sudah seharusnya kita bangga menjadi warga Negara Indonesia yang memiliki rendang sebagai kuliner andalan yang telah mendunia.