Menjadi Pengurus OSIS = Belajar Berorganisasi
Apa sih sebenarnya OSIS itu?
Secara sistematis OSIS mempunyai pengertian : Kelompok kerja sama antara pribadi, yang pesertanya adalah siswa pada satuan pendidikan sesuai jenjangnya, yang terletak di dalam dan di antara lingkungan sekolah, yang tugasnya berkesinambungan guna mencapai tujuan bersama. Sedangkan secara organisasi pengertian OSIS itu sendiri merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan, dan merupakan salah satu sistem yang berfungsi sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikannya OSIS adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa. Sebagai satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan yang selaras dengan visi misi sekolah maka organisasi ini bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS sendiri merupakan wadah organisasi siswa di sekolah. Oleh karena itu setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
Lalu siapa saja yang dapat menjadi pengurus OSIS?
Pada prinsipnya semua siswa boleh dan bisa jadi Ketua dan pengurus OSIS. Hanya saja mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS itu berat dan cukup menyita perhatian akhirnya diadakan semacam seleksi untuk menentukan siapa saja yang boleh dan berhak jadi pengurus OSIS. Seleksi semacam ini memang penting karena citra baik sebuah sekolah salah satunya tergantung pada imej yang dibangun oleh para pengurus OSIS nya melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang mereka rancang dan lakukan.
Menurut buku pedoman kegiatan kesiswaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2007, disebutkan bahwa syarat menjadi pengurus OSIS :
1) Bertaqwa kepada Tuhan YME.
2) Memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun terhadap guru dan teman.
3) Memiliki bakat dan kemampuan sebagai pemimpin siswa.
4) Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang seni dan tata cara berorganisasi.
5) Dapat mengatur waktu antara kegiatan OSIS dan pelajaran dengan sebaik-baiknya.
6) Para calon pengurus dicalonkan oleh majelis perwakilan kelas.
7) Para calon pengurus memberikan pernyataan kemampuan, berpikiran jernih dan memiliki wawasan mengenai kondisi persekolahan.
8) Tidak duduk di kelas terakhir (kelas 3).
9) Khusus untuk ketua OSIS; harus memiliki pemgalaman berorganisasi dan sedang tidak duduk di kelas 1 dan 3 serta mampu menggerakkan anggota OSIS dan berwibawa.
Dengan menjadi pengurus OSIS, siswa akan mendapatkan pembekalan berupa suatu pelatihan berorganisasi dan latihan dasar kepemimpinan sebagai media untuk mendidik dan menyiapkan calon-calon pemimpin muda yang enerjik dan punya stamina berkegiatan yang tinggi. Selain itu pelatihan tersebut juga memberikan bekal pengetahuan berorganisasi yang baik dan menanamkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa dan sanggup memikul amanah organisasi.
Konsekuensi menjadi pengurus OSIS.
Menjadi pengurus OSIS memiliki konsekuensi tersendiri, bisa berupa hal positif dan tak jarang juga memiliki konsekuensi negatif. Hal positif yang insya Allah akan ditemukan oleh para pengurus OSIS adalah kepuasan diri dan kesenangan batin yang susah diukur dengan materi. Karena dengan menjadi pengurus OSIS berarti kita diberikan kepercayaan yang lebih dari pihak sekolah dan teman-teman sekolah untuk berbuat banyak hal positif demi mengharumkan nama baik sekolah. Jika keinginan pihak sekolah dan teman-teman tersebut dapat diwujudkan maka tentu saja ada nilai kebanggaan dan kepuasan tersendiri di sana. Nama kita akan dikenang oleh teman-teman dan juga guru sebagai siswa yang aktif berorganisasi dan mampu berprestasi maksimal. Alhasil ketika kita suatu saat kelak bertemu lagi dalam sebuah acara reuni dengan guru-guru atau teman-teman semasa sekolah dulu, suatu gambaran atau imej positif tentang prestasi kita akan langsung tertanam di memori mereka. Namun ternyata sisi negatifnya juga ada. Seperti ketidakmampuan membagi waktu antara organisasi dan pelajaran sehingga membuat nilai-nilai para pengurus OSIS merosot tajam. Para pengurus OSIS kadang selalu diidentikkan dengan kata “pesuruh guru” alias suka disuruh-suruh guru bekerja ini-itu, ambil ini-itu, kerjakan ini-itu dan seterusnya setiap kali ada acara atau kegiatan di sekolah. Kemudian adanya keluhan dari para orangtua yang merasa anaknya jarang ada di rumah atau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan sedang rapat OSIS atau beralasan sedang sibuk dengan kegiatan OSIS. Belum lagi masalah masih adanya sejumlah guru yang kurang senang dengan para pengurus OSIS yang minta izin keluar kelas (alias tidak mengikuti pelajaran) dengan alasan harus mengikuti rapat atau sedang ada kegiatan OSIS lainnya.
Sisi negatif lainnya adalah masih adanya pengurus OSIS yang suka memanfaatkan jabatan atau kedudukannya selaku pengurus OSIS untuk menghindari kewajiban mengikuti pelajaran dalam kelas terutama mata pelajaran tertentu yang dianggapnya membosankan dengan cara beralasan sedang rapat atau sedang ada kegiatan OSIS, padahal hanya sekedar kumpul-kumpul bercanda dan ngerumpi ria di ruang sekretariat OSIS. Kemudian ada juga beberapa pengurus OSIS yang menjadikan media kegiatan OSIS sebagai sarana mencari ‘jodoh’ sehingga dia akan aktif jika si doi ada di OSIS namun jika si doi tersebut tidak hadir dia menjadi kurang bergairah bahkan tidak melaksanakan apa yang seharusnya menjadi kewajibannya sebagai pengurus OSIS.
munurut saya kita harus dapat membagi waktu di sekolah maupun di kuar sekolah dengan baik, sehingga kita bisa melakukan kegiatan dengan baik di sekolah bagi siapa pengurus OSIS wajib mengikuti pelajaran di kelas dengan baik jika ada rapat OSIS kita dapat meminta izin kepada guru yang mengajar di kelas. bersikaplah jujur kepada siapa saja munkin guru,orang tua dan yang lainnya..
BalasHapusItu betul karena di Osis kita sudah diajari bagaimana cara membagi waktu, agar kegiatan dan pelajaran ataupun tugas tugas yang diberikan oleh guru dapat terselesaikan dengan baik.
HapusTerima kasih atas informasinya yang berguna sebagai bekal saya untuk mengikuti pemilihan osis.
BalasHapusTerima kasih.
saya suka dengan infonya
BalasHapusthanks ya
aku lagi bingung nich mau ikut jadi anggota osis gak soalnya gak punya banyak pengalaman n gak ikut ekstra apa-apa.........
BalasHapusberi aku solusi donk,please!!!!!!
@Anonim santai aja, gausah terlalu tegang jalani saja.Kalau anda baik pada guru,prestasi bagus dan dikenal oleh kakak kelas terutama pengurus OSIS serta aktif dalam berbagai kegiatan OSIS niscaya anda sudah di cap sebagai siswa yang baik dan cerdas serta sebagai Pengurus OSIS yang aktif
BalasHapusKalau mau rapat osis enak nya diwaktu kapan ??
BalasHapusSolusi nya
pengen jadi angotta osis plus ibu nyuruh buat jadi angotta osis biar ada pengalaman katanya, hadeh tapi masih kurang yakin mau jadi angotta apa tidak
BalasHapus