Rabu, 17 November 2010

Membuka Komunikasi Pasca Miskomunikasi

Membuka Komunikasi Pasca Miskomunikasi

Komunikasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap aspek kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Walaupun demikian, kita masih sering sekali mendengar istilah “miskomunikasi” yang menunjuk pada gagalnya komunikasi sehingga maksud dan kehendak tidak dapat tersampaikan dengan baik, atau malah salah dipersepsi sehingga menimbulkan yang namanya “salah paham”.

Seperti jaman sekarang ini, ada handphone juga tidak bisa menjamin komunikasi kita akan selalu lancar. Bahkan terkadang, handphone malah menjadi sumber masalah bagi kita. Contoh mudahnya ketika kita terjebak dalam kemacetan, tiba-tiba saja baterai handphone kita low/drop. Padahal pasangan kita sedang menunggu kedatangan kita di suatu tempat. Wah, bisa bahaya kan? Kalau kita tidak punya handphone, mungkin pasangan kita akan lebih sabar menunggu atau paling tidak dia akan memaklumi. Tapi kalau kita sedang bawa handphone, ada kemungkinan dia akan bertanya, “kok kamu tidak telepon aku?” atau mungkin juga “kenapa sih teleponnya dimatikan?”. Akhirnya hubungan kita dengan pasangan akan memanas, yang dikarenakan miskomunikasi tadi.

Contoh lain yang bisa kita ambil adalah cerita paling top saat ini. Dimana banyak pesohor negeri ini (artis) yang terlibat masalah perceraian. Bisa dibayangkan betapa mahalnya harga sebuah komunikasi. Karena untuk menembus kebuntuan komunikasi tersebut, mereka harus menggunakan jasa pengacara atau moderator yang kalau dihitung dengan rupiah, bayarannya mungkin bisa untuk membeli rumah atau mobil baru!

Salah komunikasi atau miskomunikasi itu adalah hal yang biasa. Kadang hal tersebut bisa terjadi karena ketidaksadaran kita. Sekarang yang perlu kita antisipasi adalah bagaimana cara membuka komunikasi pasca miskomunikasi. Saya punya beberapa tips/cara untuk itu :

  1. Jangan berburuk sangka kepada pasangan kita.

Biasanya kalau sudah ada masalah, kita pasti merasa bahwa pasangan kita sudah tidak perhatian atau tidak sayang lagi sama kita. Padahal kita sebagai pasangan, pasti memiliki kontribusi sebagai penyebab pasangan kita berbuat salah. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengintrospeksi diri dulu sebelum memvonis pasangan kita.

  1. Tenangkan diri (cooling down).

Yang paling enak kalau kita sudah ketemu pasangan kita, ya dibuat rileks saja suasananya. Serileks mungkin. Berpura-pura saja tidak ada masalah, walaupun hati kesal setengah mati. Tapi percaya dan yakin deh, kalau kitanya cool pasangan kita juga pasti akan cool. Perlu kita ingat bahwa, jika api yang sudah membara ditambah dengan api lagi maka akan terjadi suatu ledakan, layaknya kompor yang meledak. Tapi jika api yang membara disiram dengan seember air maka api tersebut akan padam.

  1. Rela untuk mengalah.

Aduh, untuk yang satu ini rasanya pasti berat! Kadang kalau komunikasi itu sudah mencair, kita akan mengetahui sebab-musabab permasalahan itu. Dengan begitu, akan ketahuan deh letak miskomunikasinya. Hal ini jangan diartikan untuk apa dan mencari salah siapa. Yang terbaik adalah membuka hati kita seluas-luasnya. Karena kalau hati kita luas, pikiran kita juga menjadi luas. InsyaAllah, kita akan terhindar dari luapan emosi sesaat dan cepat menyadari bahwa hidup ini akan terus berjalan tanpa harus memperbesar permasalahan yang ada.

  1. Berani meminta maaf.

Kalau mengalah saja berat, yang ini pasti lebih berat lagi! Kalau meminjam istilah para ulama, tangan di atas lebih baik/mulia dari tangan yang di bawah. Selain mengandung arti orang yang memberi lebih baik dari orang yang meminta, istilah tersebut juga dapat berarti orang yang meminta maaf terlebih dahulu atas suatu kesalahan, maka akan mendapat ganjaran pahala lebih banyak dari orang yang memberikan maaf. Apalagi jika orang yang meminta maaf itu sebenarnya tidak bersalah, wah pasti pahalanya bisa berlipat ganda.

Jadi, dalam usaha membuka kembali proses komunikasi pasca miskomunikasi, setidaknya kita harus memahami dan melakukan beberapa tips yang telah disebutkan tadi. Memang cukup berat untuk dilakukan, tapi itu akan terasa sebanding dengan komunikasi yang kembali terjalin dengan baik setelahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr.Wb...Welcome to My Zone^^