Sabtu, 21 November 2009

‘Mengawali Abad ke-21: Menyongsong Otonomi Daerah, Mengenali Budaya Lokal, Membangun Integrasi Bangsa’

Mengawali Abad ke-21: Menyongsong Otonomi Daerah, Mengenali Budaya Lokal, Membangun Integrasi Bangsa’

Mengawali Milenium ketiga bukanlah merupakan hal yang ringan bagi seluruh bangsa Indonesia setelah mengalami disintegrasi bangsa dan krisis multidimensional dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai daya perlu diupayakan dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk perbaikan dan penyempurnaan tatanan kehidupan masyarakat. Bertolak dari pengalaman yang pahit dan getir dari apa yang dialami berbagai komunitas lokal dan kelompok masyarakat, disadari perlunya upaya yang sungguh-sungguh dalam mengangkat harkat dan martabat segenap insan Indonesia. Untuk itu, pengenalan dan pemahaman yang seksama tentang berbagai dimensi kehidupan masyarakat dan budaya lokal merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Terutama, dalam era menyongsong otonomi daerah yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang. Perlu kiranya disadari bahwa tanpa pemahaman yang mendalam tentang kondisi, potensi, ataupun kendala yang dihadapi berbagai kelompok masyarakat, serta melibatkan partisipasi masyarakat lokal itu sendiri, dikhawatirkan bahwa pola penetapan kebijakan dalam mengatasi berbagai kemelut dan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak akan mengalami perubahan mendasar. Implikasi negatif yang justru dapat membawa kehidupan masyarakat setempat ke jurang kehancuran lebih mendalam, akan kembali berulang.

Seiring dengan keprihatinan inilah, maka dirasakan perlunya berbagai upaya untuk menggali dan menghimpun berbagai informasi dan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak dalam mengenali kebudayaan dan kehidupan masyarakat lokal, serta berbagai masalah yang dihadapi dalam era Orde Baru selama lebih dari tiga dasa warsa terakhir. Bertolak dari berbagai temuan yang telah ada, perlu kiranya dikaji secara seksama hal-hal yang potensial berkenaan dengan tatanan kehidupan masyarakat lokal, berbagai dimensi kebudayaan setempat, kendala yang dihadapi, serta hal-hal yang perlu digali lebih mendalam dalam kegiatan-kegiatan penelitian serta pendampingan tahap selanjutnya. Hasil-hasil temuan dan kajian ini tentulah akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu antropologi dan ilmu-ilmu terkait, serta berbagai pihak yang akan menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan. Terutama, bagi para pengambil kebijakan di tingkat daerah, di tingkat nasional, maupun para lembaga donor internasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr.Wb...Welcome to My Zone^^