PELAPISAN SOSIAL & KESAMAAN DERAJAT
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu- individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata.
Menurut Pitirim A. Sorokin :”Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).”
Theodoroson dkk. di dalam Dictionary of Sociology mengatakan : “Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak , pengaruh dan kekuasaan.”
PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pelapisan masyarakat primitif terbentuk karena :
1) adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan hak dan kewajiban;
2) adanya kelompok–kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa;
3) adanya pemimpin yang saling berpengaruh;
4) adanya orang-orang yang dikucilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hokum (cutlaw men);
5) adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri;
6) adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
1) Terjadi dengan sendirinya (Alamiah)
● Dibentuk bukan atas dasar kesengajaan tetapi terjadi secara alamiah, sehingga bervariasi menurut tempat, waktu, & kebudayaan.
Contoh : karena usia tua, memiliki kepandaian, kerabat pemuka, mempunyai bakat seni, dan lain-lain.
2) Terjadi dengan disengaja
● Dibentuk dengan sengaja untuk mengejar tujuan bersama.
Contoh : organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan rsni, dan lain-lain.
KLASIFIKASI SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
1) Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Di dalam sistem ini pemindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa
Contoh : di India masih mengenal system kasta (Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra, Paria).
2) Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Di dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya.
Contoh : di Indonesia dapat menduduki segala jabatan sesuai dengan kemampuannya dan dapat turun jabatannya jika tidak dapat mempertahankannya.
TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
1) Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class).
2) Masyarakat terdiri dari tiga kelas ialah kelas atas (upper class), kelas
menengah (middle class), dan kelas ke bawah (lower class).
3) Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas menengah ke bawah (lower middle class) dan kelas bawah (lower class).
Beberapa teori tentang Pelapisan Sosial :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya. Di sini Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan dimensi ekonomi sehingga ada orang yang kaya, menengah dan melarat.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. Menyatakan sebagai berikut : selama di dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya system berlapis-lapis dalam masyarakat.
3) Vilfredo Pareto, sarjana Italia, menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite, menurut dia pangkal daripada perbedaan itu karena ada orang-Orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4) Gaotano Mosoa, sarjana Italia, di dalam "The Ruling Class" menyatakan sebagai berikut :
Di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah. Kelas yang pertama, jumlahnya selalu sedikit, menjalankan peranan-peranan politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh kekuasaannya itu.
Sebaliknya yang kedua, ialah kelas yang diperintah, jumlahnya lebih banyak diarahkan dan diatur/diawasi oleh kelas yang pertama.
5) Karl Marx menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
ELITE & MASSA
● Menurut KBRI, elite adalah orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok/kelompok kecil orang-orang terpandang atau berderajat tinggi (kaum bangsawan, cendekiawan, dsb)
● Dalam arti lebih khusus, elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Golongan elite sebagai suatu minoritas sering ditampakkan dengan beberapa penampilan, yaitu :
a) Elite sebagai suatu poros kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan menduduki posisi penting
b) Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka yaitu menurut keunggulan dan keberhasilan dilandasi dengan kemampuan, baik yang bersifat fisik / psikis, materiil / immaterial
c) Mereka yang termasuk elite itu, memiliki tanggung jawab lebih besar daripada masyarakat lainnya
d) Ciri-ciri yang lebih konsekuen dan transparan dari ketiga hal di atas yaitu imbalan / upah mereka yang lebih besar di peroleh dari hasil pekerjaan dan usahanya.
Ciri-ciri yang membedakan dalam
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai
2.
3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya, tidak memilki kesempatan untuk bergerombol seperti yang biasa dilakukan oleh crowd
4. Very loosely organized, serta tidak bisa bertindak secara bulat / sebagai satu unit kesatuan seperti halnya crowd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar